#7 Misteri Di Indonesia Yang Belum Terpecahkan
Indonesia sepertinya identik dengan misteri dan mistis. Bahkan di jaman yang sudah modern.
Kali ini Nanasstrawberry akan mengulas tentang Misteri Yang Belum Terpecahkan di Indonesia
Kali ini Nanasstrawberry akan mengulas tentang Misteri Yang Belum Terpecahkan di Indonesia
#7 Candi Borobudur (Magelang, Jawa Tengah)
Siapa yang tidak kenal dengan Candi Borobudur? Candi ini
terletak ±40 KM di sebelah
Barat Laut Yogyakarta. Berbentuk stupa dan didirikan oleh para penganut Buddha
Mahayana sekitar abad ke-8 M pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra.
Borobudur merupakan candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah
satu monumen terbesar di dunia. Arsitek pembangunan Borobudur bernama
Gunadharma.
Bila dilihat dari atas, bentuk bangunan Borobudur mirip
dengan bunga teratai. Simbol bunga ini merupakan simbol pemujaan dalam agama
Buddha, yang artinya kesucian. Teratai mengingatkan umat Buddha agar senantiasa
menjaga pikiran dan hati yang bersih. Layaknya teratai yang tetap suci, meski
hidupnya berkubang di dalam lumpur.
Borobudur sendiri tersusun dari ribuan meter kubik batuan.
Satu batu berbobot ratusan kilogram. Hebatnya, candi ini dibangun tanpa semen.
Hanya saling dikaikan antara batu satu dengan yang lain. Tampilan udara
Borobudur relatif simetris, sekaligus dibangun pada masa ketika lat ukur belum
secanggih saat ini.
Apa kalian pernah mendengar Kunto Bimo? Salah satu mitor
masyarakat sekitar. Barang siapa yang dapat menyentuh arca dalam stupa maka
segala keinginanya akan terkabul atau akan mendapatkan keberuntungan. Kunto
Bimo sendiri adalah patung Buddah dalam posisi Dharmachakra yang berada dalam stupa dengan penutup belah ketupat
berada pada tngkat dasar dari tiga undak – undak stupa. Para pria di sarankan
menyentuh jari kelingking atau jari manis, sedangkan para wanita bagian jari
kaki.
Seorang doktoran Departemen Geografi Universitas Gadjah Mada
bernama Helmi Murwanto, meneliti dugaan danau purba disekitar Candi Borobudur.
Menurutnya daratan ini dulunya adalah sebuah danau purba berumur 10.000 tahan
terbentuk pada Zaman Pleistosen Akhir. Hilangnya danau ini disebabkan oleh
pedangkalan dan aktifitas manusia. Perkiraan itu didapatkan dari analisa
penyebaran endapan lempung hitam yang berasal dari material vulkanik dan
bebatuan. Selain itu sitra satelit juga menunjukkan aliran sungai yang bermuara
pada danau tersebut.
Selain itu, ditemukan Karmawibhangga
oleh arkeolog JW Yzerman 1885. Panel relief yang tersembunya tertutup oleh
teras atau kaki candi. Kasiyan Chepas, tahun 1891, seorang fotografer Belanda,
membongkar bagian yang menutup relief tersebut dan memotretnya satu persatu
setelah itu ditutup lagi seperti semula. Contoh beberapa reliefnya sebagai
berikut ;
Relief O 109 |
Relief O 109, adegan dalam satu bingkai yang dibaca dari kanan ke kiri. Oemandangan yang tepat menggambarkan dua ekor rusa dan monyet menyaksikan empat nelayan menangkap ikan dengan jaring, sementara dua penjual ikan lainnya membawa ikan tangkapannya ke Pasar, di sebelah kiri menggambarkan enam orang yang dimasak hidup – hiduo oleh setan asura di neraka. Adegan ini menggambarkan undang – undang klausal, bahwa orang – ornag yang membunuh makhluk hidup seperti pemburu dan nelayan, di akhirat akan dihukum di neraka dan harus menjalani penyiksaan dengan dimasak atau direbus hidup – hidup.
Tidak sampai di situ, selain sebagai kuil, Borobudur juga
memiliki fungsi yang berhubungan dengan Astronomi. Di dukung dengan relief bulan, bintang, dan
matahari. Bentuk yang simetris memiliki sisi sejajar dari arah gerakan matahari
dari timur ke barat, mengisyaratkan bahwa Candi Borobudur kemungkinan adlah
suatu jam Matahari raksasa.
#6 Kapal Hantu SS Ourang Medan (Selat Malaka)
Dari namanya ‘Ourang Medan’ artinya kurang lebih orang yang
berasal dari Medan. Kenyataannya seperti dilansir Indocropcircle, baik dari pihak Indonesia atau Belanda, tidak ada
catatan atau informasi kepemilikan dari kapal tersebut.
Pada hari yang sama ketika SS Ourang Medan itu tenggelam,
bebepa saat sebelumkaram, banyak sekali kapal diperairan itu yang tiba – tiba
menerima sinyal SOS dalam bentuk sandi morse
yang berasal dari kapal tersebut. Bahkan sinya SOS itu dapat ditangkap oleh pos
pantau milik Belanda dan Inggris di Selat Malaka.
Dalam sinyal SOS memberitahukan pesan, “All officers including captain are dead lying in chart-room and
bridgr. Possibly whole crew dead......” Dan setelah pesan tersebut, pesan
terakhir berbunyi “I die....” dan
tidak ada pesan lanjutan lagi.
Sesaat setelah menerima sinyal SOS tersebut, satu kapal
berbendera US, SS Silver Star, yang paling dekat dengan lokasi, segera menuju
tempat kapal tersebut berada.
Namun, sesampai di atas kapal, para awak SS Silver Star
terkejut karena mereka tidak menemukan tanda – tanda kehidupan dan melihat banyak
mayat bergelimpangan di dek da anjungan kapal SS Ourang Medan itu, termasuk
bangkai anjing kapal di antara mereka yang sudah meninggal.
Mayat – mayat tersebut terlihat ketakutan, kulit pucat, gigi
rapat namun bibirnya terbuka, mata melotot dan lengan terjulur seperti sedang
mencengkeram sesuatu untuk menghalau hal di depannya.
Ketika berada di palka, para kru SS Silver Star merasakan
udara sangat dingin, padahal di luar suhu udara mencapai 43oC.
Sebagian besar mayat yang bergelimpangan tersebut seperti sedang tertuju pada
satu titik sebelum mereka meninggal. Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak
ditemukan tanda – tanda kekerasan di tubuh korban. Tidak juga darah ataupun
bekas perkelahian yang terjadi.
Setelah tak berhasil menemukan satupun yang masih hidup.
Maka kru Silver Star memutuskan menarik kapal Ourang Medan ke pelabuhan
terdekat. Kemudian mereka mulai mengikat kapal SS Ourang Medan ke buritan kapal
SS Silver Star. Setelah berhasil mereka mulai melakukan pelayaran.
Namun, terjadi keanehan lagi, belum saja mereka memulai
pelayaran, tiba – tiba asap mulai menggulung dari lambang kapal SS Ourang
Medan. Dalam waktu sekejap, api membesar tak terkira berasal dari kargo.
Kru SS Silver Star lari meninggalkan kapal Ourang Medan dan
memotong tambang penarik kapal tersebut. Beebrapa bahkan terjun langsung ke
laut. Setelah semua berhasil menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam sekoci.
Para kru SS Silver Star berusaha menjauh dari kapal Ourang Medan yang terbakar.
Tak lama kemudian, kapal tersebut tenggelam di lautaan Selat
Malaka yang berada di antara pulau Sumatera dan Malaysia.
Beberapa teori bermunculan, seperi keracunan karbon
monoksida, kargo yang erisi bahan kimia berbahaya, bahkan dikaitkan dengan
fenomena paranormal yaitu UFO.
#5 Piramida Sadahurip (Garut)
Gunung Sadahurip sendiri berbentuk limas. Namun, berbeda
dibandingkan piramida yang lazim di Mesir. Sadahurip berbentuk limas segi lima.
Setiap sisi segi limanya diperkirakan berukuran 333 meter.
Gunung Sadahurip sendiri tidak memiliki lubang magma di
bagian puncaknya, sehingga sulit dipercaya sebagai gunung berapi yang telah
mati. Apalagi, tidak jauh dari gunung, terdapat cekungan Baturahong yang tampak
seperti dinding batu andesit.
Namun tahun 2012. Sujatmiko, Pengurus Ikatan Ahli Geologi
Indonesia, mengatakan bahwa gunung Sadahurip bukanlah piramida melainkan
tumpukan magma. Gunung tersebut merupakan gunung api purba yang sudah menjadi
fosil sehingga tidak bisa disebut sebagi gunung.
Gunung Sadahurip yang diperkirakan berusia dua hingga lima
juta tahun, terbentuk akibat adanya magma yang tidak meletus. Magma itu
mendorong perut bumi, selanjutnya lava yang keluar membentuk permukaan bumi
meneyrupai gunung.
Lalu menurut kalian, apakah gunung Sadahurip adalah benar –
benar gunung atau piramida?
#4 Suku Berekor (Kalimantan)
Pencarian manusia berekor ini dilakukan oleh Carl Bock,
seorang naturalis dan pelancong kelahiran Denmark, tapi berkebangsaan Norwegia.
Carl Bock menjelajah Kalimantan berdasarkan perintah Gubernur Jenderal Johan
van Lansberge untuk meneliti keberadaan Orang Dayak. Ia menelusuri pedalaman
Kalimantan Timur dan Selatan pada tahun 1879. Hasil penelitiannya tersebut dituangkan
dalam sebuah buku berjudul Head Hunters
of Borneo. Rumor mengenai Orang Boentoet ini didapatnya dari abdi Sultan
Kutai bernama Tjiropon.
Menurut Tjiropon, Orang Boentoet memiliki ekor sepanjang 5
sampai 10 cm. Kepala suku mereka berpenampilan sangar dengan rambut putih dan
mata putih. Orang Boentoet tingga berkelompok di dalam rumah yang memiliki
lubang di lantainya. Lubang ini berguna untuk meletakkan ekor ketika duduk,
agar mereka merasa nyaman.
Beberapa orang menganggap Tjiropon salah melihat orang Dayak
mengenakan pakaian tradisional yang memiliki bagian mirip ekor. Namun, ada pula
beberapa yang yakin akan keberadaan manusia berekor ini.
Menurut kalian? Apa Orang Boentoet benar – benar ada? Atau
justru kalian pernah melihatnya?
#3 Situs Megalitikum Gunung Padang (Jawa Barat)
Berada di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Oleh warga setempat, Gunung Padang awalnya dikeramatkan dan dianggap sebagai tempat Prabu Siliwani membangun istana. Namun belakangan, keyakinan itu berubah. Sebab, berdasarkan penelitian, situs tersebut merupakan peninggalan kebudayaan megalitikum.
Keberadaan situs ni sudah dimuat laporan pada 1914. Kemudian
disinggung kembali oleh sejarawan Belanda, NJ Krom, tahun 1949. Dan pada 1979,
warga setempat mulai menaruh perhatian.
Situs Gunung Padang memiliki 900 m2 pada bagian
kompleks utama situs ini. Sebagian besar berupa batu – batuan vulkanik alami
berbentuk dan tersusun bertingkat – tingkat yang disebut dengan punden
berundak. Gunung ini merupakan situs megalitikum terbesar di asia Tenggara,
bahkan mungkin di dunia.
Tidak main – main riset ini sempat di tawar seharga 12 T!! (Wihh, duit semua tuh?)
Penawaran itu dilakukan oleh seorang pengusaha pribumi yang
mewakili sebuah konsorsium dengan
ketentuan uang sejumlah 12 T tersebut di tukar dengan 60% saham riset.
Seperti halnya Candi Borobudur yang ketika ditemukan hanya
tampak seperit bukit yang dipenuhi bebatuan. Begitu pula spekulasi para
peneliti yang telah melakukan riset bertahun – tahun terhadap Situs Megalitikum
kita yang ada di Cianjur. Berdasarkan temuan – temuan yang telah mereka
peroleh, diduga bahwa di bawah permukaan seluas 900 meter persegi ini terdapat
bangunan terpendam yang ukurannya jauh lebih besar.
Barbagai hasil riset yang sudah dilakukan, menunjukan bahwa
situs Gunung Padang memiliki teknologi sangat maju di zamannya. Seperti
bagaimana cara pembuatannya sedangkan situs ini kemungkinan tercipta 25.000 SM.
Bukti lainnya, situs Gunung Padang ini memiliki semen purba
guna untuk merekatkan batuan satu sama lain. Semen purba ini merupakan tanah
liat, besi dan silika. Menurut
penelitian kandungan besi di semen purba mencapai 45%. Padahal temuan semen
purba sebelumnya hanya mengandung kadar besi berkisar 3-4%.
Sampai saat ini penelitian masih terus berlanjut. Sementara
Situs Gunung Padang semakin menghawatirkan dikarenakan banyaknya masyarakat
yang berdatangan dan membuat beberapa bagian mulai rusak.
Wahh, jangan sampai peninggalan sejarah yang beruntungnya
berada di Indonesia sampai rusak ya. Kita harus tetap menjaganya bersama.
#2 Suku Lingon (Hutan Rimba Halmahera)
Dahulu kala suku ini sering mendapatkan ancaman maupun
gangguan dari Suku Togutil, yaitu salah satu suku yang hidup di pesisir pantai.
Suku Togutil dikabarkan sering menculik wanita di suku Lingon yang beparas
cantik.
Sebuah cerita rakyat mengatakan bahwa sekitar 300 tahun yang
lalau, ada sebuah kapal yang tenggelam di dekat perairan Halmahera. Kapal
tersebut diduga berasa dari daratan Eropa. Akibat peristiwa tersebut, beberapa
penumpang yang selamat terdampar di pulau Halmahera dan tidak bisa kembali
lagi, sehingga mereka akhirnya memilih untuk menetap di pulau tersebut.
Mereka bertemu dnegan beebrapa suku lain dan menimbulkan
perteruan tentang tempat tinggal. Karena merak tidak mempunyai senjata, maka
mereka memilih mundur dan pergi mencari daerah lain untuk tinggal, yaitu di
hutan Halmahera Timur.
Setelah mereka menetap di wilayah ini selama ratusan tahun, budaya
asli mereka yang beraal dari Eropa berangsur – angsur mulai pudar dan berubah.
Mereka mulai beradaptasi dengan budaya primitif setempat. Kepercayaan merekapun
akhirnya beralih ke kepercayaan setempat dengan mengamalkan segala hal animisme
dan dinamisme.
#1 Manusia Hobbit (Flores)
Manusia Hobbit memiliki otak yang lebih besar dari yang
diperkirakan sebelumnya. Kemungkinan ia adalah cabang unik dari Homo Erectus. Para ilmuan memindai
interior tengkorak hobbit dengan CT scan. Otak Manusia Hobbit yakni 426 cc,
atau 1/3 dari manusia modern yang memiliki otak 1.300 cc. Sebelumnya
diperkirakan otak Manusia Hobbit kurang dari 400 cc.
Pada September 2003, setelah penggalin kedalaman 5 meter
pada Liang Bua, ditemukan kerangka mirip manusia tetapi luar biasa kerdil.
Tulang – tulang itu tidak membatu tetapi rapuh dan lembab. Terdapat sembilan
individu namun tidak ada yang lengkap.
Individu terlengkap, LB1, diperkirakan berjenis
perempuan/betina. Ditemukan pada lapisan berusia sekitar 18.000 tahun, terdiri
dari tengkorak, tiga tungkai (tidak ada lengan kiri) dan beberapa tulang badan.
Individu lainnya berusia antara 94.000 dan 13.000 tahun.
Alright!! Hopefully this article will be useful for us!
Catch you later!!
💃💃💃
Instagram : @nanasstrawberryofficial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar