Jumat, 12 Januari 2018

#7 Misteri Di Indonesia Yang Belum Terpecahkan - Nanasstrawberry


#7 Misteri Di Indonesia Yang Belum Terpecahkan



Indonesia sepertinya identik dengan misteri dan mistis. Bahkan di jaman yang sudah modern.

Kali ini Nanasstrawberry akan mengulas tentang Misteri Yang Belum Terpecahkan di Indonesia

#7 Candi Borobudur (Magelang, Jawa Tengah)



Siapa yang tidak kenal dengan Candi Borobudur? Candi ini terletak ±40 KM di sebelah Barat Laut Yogyakarta. Berbentuk stupa dan didirikan oleh para penganut Buddha Mahayana sekitar abad ke-8 M pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Borobudur merupakan candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen terbesar di dunia. Arsitek pembangunan Borobudur bernama Gunadharma.

Belum tahu pasti siapakah Gunadharma ini. Kemungkinan Gunadharma adalah juluka untuk orang yang memiliki kecerdasan tingkat tinggi. Bahkan ada pula yang menganggap bahwa sebearnya Candi Borobudur dibangun dengan bantuan makhluk halus.

Bila dilihat dari atas, bentuk bangunan Borobudur mirip dengan bunga teratai. Simbol bunga ini merupakan simbol pemujaan dalam agama Buddha, yang artinya kesucian. Teratai mengingatkan umat Buddha agar senantiasa menjaga pikiran dan hati yang bersih. Layaknya teratai yang tetap suci, meski hidupnya berkubang di dalam lumpur.

Borobudur sendiri tersusun dari ribuan meter kubik batuan. Satu batu berbobot ratusan kilogram. Hebatnya, candi ini dibangun tanpa semen. Hanya saling dikaikan antara batu satu dengan yang lain. Tampilan udara Borobudur relatif simetris, sekaligus dibangun pada masa ketika lat ukur belum secanggih saat ini.


Di tembok – tembok Borobudur kita bisa menjumpai relief – relief kecil. Salah satu relief yang misterius yaitu berkaitan dengan kendaraan makhluk luar angkasa, yaitu UFO. Walupun begitu, banyak yang menyanggah bahwa simbol ini hanya simbol – simbol Buddha jaman dulu.

Apa kalian pernah mendengar Kunto Bimo? Salah satu mitor masyarakat sekitar. Barang siapa yang dapat menyentuh arca dalam stupa maka segala keinginanya akan terkabul atau akan mendapatkan keberuntungan. Kunto Bimo sendiri adalah patung Buddah dalam posisi Dharmachakra yang berada dalam stupa dengan penutup belah ketupat berada pada tngkat dasar dari tiga undak – undak stupa. Para pria di sarankan menyentuh jari kelingking atau jari manis, sedangkan para wanita bagian jari kaki.

Seorang doktoran Departemen Geografi Universitas Gadjah Mada bernama Helmi Murwanto, meneliti dugaan danau purba disekitar Candi Borobudur. Menurutnya daratan ini dulunya adalah sebuah danau purba berumur 10.000 tahan terbentuk pada Zaman Pleistosen Akhir. Hilangnya danau ini disebabkan oleh pedangkalan dan aktifitas manusia. Perkiraan itu didapatkan dari analisa penyebaran endapan lempung hitam yang berasal dari material vulkanik dan bebatuan. Selain itu sitra satelit juga menunjukkan aliran sungai yang bermuara pada danau tersebut.

Singa Urung atau harimau gagal dalam bahasa Jawa. Mitos yang berkembang dimasyarakat, bahwa siapapun yang melewati atau menyentuh arca tersebut maka akan urung atau gagal sesuai dengan namanya. Sedangkan pasangan kekasih, bisa menyebabkan gagalnya hubungan atau gaga menikah.

Selain itu, ditemukan Karmawibhangga oleh arkeolog JW Yzerman 1885. Panel relief yang tersembunya tertutup oleh teras atau kaki candi. Kasiyan Chepas, tahun 1891, seorang fotografer Belanda, membongkar bagian yang menutup relief tersebut dan memotretnya satu persatu setelah itu ditutup lagi seperti semula. Contoh beberapa reliefnya sebagai berikut ;
Relief O 109

Relief O 109, adegan dalam satu bingkai yang dibaca dari kanan ke kiri. Oemandangan yang tepat menggambarkan dua ekor rusa dan monyet menyaksikan empat nelayan menangkap ikan dengan jaring, sementara dua penjual ikan lainnya membawa ikan tangkapannya ke Pasar, di sebelah kiri menggambarkan enam orang yang dimasak hidup – hiduo oleh setan asura di neraka. Adegan ini menggambarkan undang – undang klausal, bahwa orang – ornag yang membunuh makhluk hidup seperti pemburu dan nelayan, di akhirat akan dihukum di neraka dan harus menjalani penyiksaan dengan dimasak atau direbus hidup – hidup.

Relief O 119

Relief O 119, adegan di sebalah kanan yang menggambarkan perilaku yang tidak sopan akan menyebabkan gosip dan skandal kotor, namun juga menggambarkan bahaya penyebaran kebongon dan gosip palsu.



Tidak sampai di situ, selain sebagai kuil, Borobudur juga memiliki fungsi yang berhubungan dengan Astronomi.  Di dukung dengan relief bulan, bintang, dan matahari. Bentuk yang simetris memiliki sisi sejajar dari arah gerakan matahari dari timur ke barat, mengisyaratkan bahwa Candi Borobudur kemungkinan adlah suatu jam Matahari raksasa.

#6 Kapal Hantu SS Ourang Medan (Selat Malaka)


SS Ourang Medan adalah kapal kargo milik Pemerintah Belanda yang terakhir diketahui berlayar dan akhirnya tenggelam di Selat Malaka pada tahun 1948. Tidak diketahui tentang catatan sejarah, pembuatan, asal atau tujuan kapal tersebut.
Dari namanya ‘Ourang Medan’ artinya kurang lebih orang yang berasal dari Medan. Kenyataannya seperti dilansir Indocropcircle, baik dari pihak Indonesia atau Belanda, tidak ada catatan atau informasi kepemilikan dari kapal tersebut.

Pada hari yang sama ketika SS Ourang Medan itu tenggelam, bebepa saat sebelumkaram, banyak sekali kapal diperairan itu yang tiba – tiba menerima sinyal SOS dalam bentuk sandi morse yang berasal dari kapal tersebut. Bahkan sinya SOS itu dapat ditangkap oleh pos pantau milik Belanda dan Inggris di Selat Malaka.

Dalam sinyal SOS memberitahukan pesan, “All officers including captain are dead lying in chart-room and bridgr. Possibly whole crew dead......” Dan setelah pesan tersebut, pesan terakhir berbunyi “I die....” dan tidak ada pesan lanjutan lagi.

Sesaat setelah menerima sinyal SOS tersebut, satu kapal berbendera US, SS Silver Star, yang paling dekat dengan lokasi, segera menuju tempat kapal tersebut berada.

Namun, sesampai di atas kapal, para awak SS Silver Star terkejut karena mereka tidak menemukan tanda – tanda kehidupan dan melihat banyak mayat bergelimpangan di dek da anjungan kapal SS Ourang Medan itu, termasuk bangkai anjing kapal di antara mereka yang sudah meninggal.

Mayat – mayat tersebut terlihat ketakutan, kulit pucat, gigi rapat namun bibirnya terbuka, mata melotot dan lengan terjulur seperti sedang mencengkeram sesuatu untuk menghalau hal di depannya.

Ketika berada di palka, para kru SS Silver Star merasakan udara sangat dingin, padahal di luar suhu udara mencapai 43oC. Sebagian besar mayat yang bergelimpangan tersebut seperti sedang tertuju pada satu titik sebelum mereka meninggal. Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda – tanda kekerasan di tubuh korban. Tidak juga darah ataupun bekas perkelahian yang terjadi.

Setelah tak berhasil menemukan satupun yang masih hidup. Maka kru Silver Star memutuskan menarik kapal Ourang Medan ke pelabuhan terdekat. Kemudian mereka mulai mengikat kapal SS Ourang Medan ke buritan kapal SS Silver Star. Setelah berhasil mereka mulai melakukan pelayaran.

Namun, terjadi keanehan lagi, belum saja mereka memulai pelayaran, tiba – tiba asap mulai menggulung dari lambang kapal SS Ourang Medan. Dalam waktu sekejap, api membesar tak terkira berasal dari kargo.
Kru SS Silver Star lari meninggalkan kapal Ourang Medan dan memotong tambang penarik kapal tersebut. Beebrapa bahkan terjun langsung ke laut. Setelah semua berhasil menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam sekoci. Para kru SS Silver Star berusaha menjauh dari kapal Ourang Medan yang terbakar.

Beruntung, karena tiba – tiba terengan dentuman sangat kencang dan BOOMMM!!! Bersamaan diikuti dengan bola api yang sangat besar. Ourang Medan telah meledak dengan dahsyat disaksikan puluhan pasang mata kru Silver Star.


Tak lama kemudian, kapal tersebut tenggelam di lautaan Selat Malaka yang berada di antara pulau Sumatera dan Malaysia.

Beberapa teori bermunculan, seperi keracunan karbon monoksida, kargo yang erisi bahan kimia berbahaya, bahkan dikaitkan dengan fenomena paranormal yaitu UFO.

#5 Piramida Sadahurip (Garut)



Namama Gunung Sadahurip, kini santer menjadi buah bibir masyarakat. Gunung yang terletak di timur Kampung Cicapar, Desa Sukahurip, Kabupaten Garut ini, diyakini menympan tapak sejarang atas tingginya peradaban orang Sunda di masa lalu.

Gunung Sadahurip sendiri berbentuk limas. Namun, berbeda dibandingkan piramida yang lazim di Mesir. Sadahurip berbentuk limas segi lima. Setiap sisi segi limanya diperkirakan berukuran 333 meter.

Gunung Sadahurip sendiri tidak memiliki lubang magma di bagian puncaknya, sehingga sulit dipercaya sebagai gunung berapi yang telah mati. Apalagi, tidak jauh dari gunung, terdapat cekungan Baturahong yang tampak seperti dinding batu andesit.

Namun tahun 2012. Sujatmiko, Pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia, mengatakan bahwa gunung Sadahurip bukanlah piramida melainkan tumpukan magma. Gunung tersebut merupakan gunung api purba yang sudah menjadi fosil sehingga tidak bisa disebut sebagi gunung.

Gunung Sadahurip yang diperkirakan berusia dua hingga lima juta tahun, terbentuk akibat adanya magma yang tidak meletus. Magma itu mendorong perut bumi, selanjutnya lava yang keluar membentuk permukaan bumi meneyrupai gunung.

Lalu menurut kalian, apakah gunung Sadahurip adalah benar – benar gunung atau piramida?

#4 Suku Berekor (Kalimantan)


Pernahkah kalian mendengar tentang Orang Boentoet? Atau Manusia berekor? Konon manusia berekor ini menghuni pemukiman Kesultanan Pasir dan tepian Suangi Teweh, Kalimantan.

Pencarian manusia berekor ini dilakukan oleh Carl Bock, seorang naturalis dan pelancong kelahiran Denmark, tapi berkebangsaan Norwegia. Carl Bock menjelajah Kalimantan berdasarkan perintah Gubernur Jenderal Johan van Lansberge untuk meneliti keberadaan Orang Dayak. Ia menelusuri pedalaman Kalimantan Timur dan Selatan pada tahun 1879. Hasil penelitiannya tersebut dituangkan dalam sebuah buku berjudul Head Hunters of Borneo. Rumor mengenai Orang Boentoet ini didapatnya dari abdi Sultan Kutai bernama Tjiropon.

Menurut Tjiropon, Orang Boentoet memiliki ekor sepanjang 5 sampai 10 cm. Kepala suku mereka berpenampilan sangar dengan rambut putih dan mata putih. Orang Boentoet tingga berkelompok di dalam rumah yang memiliki lubang di lantainya. Lubang ini berguna untuk meletakkan ekor ketika duduk, agar mereka merasa nyaman.

Beberapa orang menganggap Tjiropon salah melihat orang Dayak mengenakan pakaian tradisional yang memiliki bagian mirip ekor. Namun, ada pula beberapa yang yakin akan keberadaan manusia berekor ini.

Menurut kalian? Apa Orang Boentoet benar – benar ada? Atau justru kalian pernah melihatnya?

#3 Situs Megalitikum Gunung Padang (Jawa Barat)


Berada di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Oleh warga setempat, Gunung Padang awalnya dikeramatkan dan dianggap sebagai tempat Prabu Siliwani membangun istana. Namun belakangan, keyakinan itu berubah. Sebab, berdasarkan penelitian, situs tersebut merupakan peninggalan kebudayaan megalitikum.



Keberadaan situs ni sudah dimuat laporan pada 1914. Kemudian disinggung kembali oleh sejarawan Belanda, NJ Krom, tahun 1949. Dan pada 1979, warga setempat mulai menaruh perhatian.

Kawasan situs diduga memiliki luas area mencapai 24.000 ha meliputi empat desa, termasuk Desa Margalaksana, Kecamatan Bungbulang dan beberapa desa di Kecamatan Mekarmukti.



Situs Gunung Padang memiliki 900 m2 pada bagian kompleks utama situs ini. Sebagian besar berupa batu – batuan vulkanik alami berbentuk dan tersusun bertingkat – tingkat yang disebut dengan punden berundak. Gunung ini merupakan situs megalitikum terbesar di asia Tenggara, bahkan mungkin di dunia.

Situs ini juga merupakan peninggalan peradaban manusia tertua di bumi, kira – kira 25.000 SM. Penelitian dalam negeri maupun luar sudah menemukan fakta – faktanya. Di dukung dengan pengujian karbon pda sampel – sampel yang diperoleh dari berbagai titik.


Tidak main – main riset ini sempat di tawar seharga 12 T!! (Wihh, duit semua tuh?)

Penawaran itu dilakukan oleh seorang pengusaha pribumi yang mewakili sebuah konsorsium dengan ketentuan uang sejumlah 12 T tersebut di tukar dengan 60% saham riset.

Seperti halnya Candi Borobudur yang ketika ditemukan hanya tampak seperit bukit yang dipenuhi bebatuan. Begitu pula spekulasi para peneliti yang telah melakukan riset bertahun – tahun terhadap Situs Megalitikum kita yang ada di Cianjur. Berdasarkan temuan – temuan yang telah mereka peroleh, diduga bahwa di bawah permukaan seluas 900 meter persegi ini terdapat bangunan terpendam yang ukurannya jauh lebih besar.


Barbagai hasil riset yang sudah dilakukan, menunjukan bahwa situs Gunung Padang memiliki teknologi sangat maju di zamannya. Seperti bagaimana cara pembuatannya sedangkan situs ini kemungkinan tercipta 25.000 SM.

Bukti lainnya, situs Gunung Padang ini memiliki semen purba guna untuk merekatkan batuan satu sama lain. Semen purba ini merupakan tanah liat, besi dan silika.  Menurut penelitian kandungan besi di semen purba mencapai 45%. Padahal temuan semen purba sebelumnya hanya mengandung kadar besi berkisar 3-4%.


Sampai saat ini penelitian masih terus berlanjut. Sementara Situs Gunung Padang semakin menghawatirkan dikarenakan banyaknya masyarakat yang berdatangan dan membuat beberapa bagian mulai rusak.

Wahh, jangan sampai peninggalan sejarah yang beruntungnya berada di Indonesia sampai rusak ya. Kita harus tetap menjaganya bersama.

#2 Suku Lingon (Hutan Rimba Halmahera)


Suku lingon mendiami pedalaman hutan Halmahera Timur, provinsi Maluku Utara. Suku ini adalah suku lingon yang memiliki warna mata biru seperti orang Eropa. Ciri fisiknya seperti ras Kaukasoid. Kulit putih, rambut pirang dan bermata biru atau hijau. Meskipun beberapa ada yang berambut hitam.

Dahulu kala suku ini sering mendapatkan ancaman maupun gangguan dari Suku Togutil, yaitu salah satu suku yang hidup di pesisir pantai. Suku Togutil dikabarkan sering menculik wanita di suku Lingon yang beparas cantik.

Menurut masyarakat sekitar, suku lingon memiliki ilmu sihir sehingga membuat ketakutan suku lain. Suku Lingon juga memakan daging mentah. Beberapa penjelajah Maluku mengatakan bahwa, merek asempat bertemu dengan suku Lingon yang memiliki mata biru ini.


Sebuah cerita rakyat mengatakan bahwa sekitar 300 tahun yang lalau, ada sebuah kapal yang tenggelam di dekat perairan Halmahera. Kapal tersebut diduga berasa dari daratan Eropa. Akibat peristiwa tersebut, beberapa penumpang yang selamat terdampar di pulau Halmahera dan tidak bisa kembali lagi, sehingga mereka akhirnya memilih untuk menetap di pulau tersebut.

Mereka bertemu dnegan beebrapa suku lain dan menimbulkan perteruan tentang tempat tinggal. Karena merak tidak mempunyai senjata, maka mereka memilih mundur dan pergi mencari daerah lain untuk tinggal, yaitu di hutan Halmahera Timur.

Setelah mereka menetap di wilayah ini selama ratusan tahun, budaya asli mereka yang beraal dari Eropa berangsur – angsur mulai pudar dan berubah. Mereka mulai beradaptasi dengan budaya primitif setempat. Kepercayaan merekapun akhirnya beralih ke kepercayaan setempat dengan mengamalkan segala hal animisme dan dinamisme.

#1 Manusia Hobbit (Flores)


Hobbit sendiri adalah manusia bertubuh kecil seperti dalam film Lord of The Ring. Sebuah gua di Pulau Flores, Liang Bua menguak eksistensi manusia ini. Nama ilmiahnya adalah Homo Floresiensis.

Manusia Hobbit memiliki otak yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Kemungkinan ia adalah cabang unik dari Homo Erectus. Para ilmuan memindai interior tengkorak hobbit dengan CT scan. Otak Manusia Hobbit yakni 426 cc, atau 1/3 dari manusia modern yang memiliki otak 1.300 cc. Sebelumnya diperkirakan otak Manusia Hobbit kurang dari 400 cc.

Pada September 2003, setelah penggalin kedalaman 5 meter pada Liang Bua, ditemukan kerangka mirip manusia tetapi luar biasa kerdil. Tulang – tulang itu tidak membatu tetapi rapuh dan lembab. Terdapat sembilan individu namun tidak ada yang lengkap.

Individu terlengkap, LB1, diperkirakan berjenis perempuan/betina. Ditemukan pada lapisan berusia sekitar 18.000 tahun, terdiri dari tengkorak, tiga tungkai (tidak ada lengan kiri) dan beberapa tulang badan. Individu lainnya berusia antara 94.000 dan 13.000 tahun.

Dengan latar bealkang ilmu forensi, Hayes mampu merekonstruksikan wajah Hobbit perempuan  setinggi 1 meter berusia 30 tahun. Wajah Hobbit ini diumumkan dalam ajang Konferensi Arkeolog Autralia yang digealr 9-13 Desember di University of Wollongong.



Alright!! Hopefully this article will be useful for us!
Catch you later!!

💃💃💃

Find me on :

Twitter : @nanasstrawberr1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

See this

Daftar Isi Quest The Sims Freeplay - Nanasstrawberry

And don't forget to click these out!!