Halaman

Jumat, 12 Januari 2018

#7 Tanaman Indah Paling Mematikan Di Dunia - Nanasstrawberry

#7 Tanaman Indah Paling Mematikan Di Dunia


Tanaman memang merupakan salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup lainnya. Ada yang sebagai Hiasan, Obat dan bahkan sebagai racun.

Lalu tanaman apa saja yang mempunyai racun mematikan?


#7 Wolfsbane


 

Sepertinya nama tanaman ini tidak asing bagi Anda penggemar TV series The Vampire Diaries. Mungkin bagi sebagian dari kita tidak menyangka kalau tanaman ini benar – benar ada. Dalam film tanaman ini sangat berbahaya bagi para makhluk etimologi werewolf. Tanaman berwarna ungu ini memiliki nama lain Leopard’s Bane, Woman’s Bane atau devils Helmet. 
Tumbuhan ini seringkali dijumpai pada pegunungan di bagian utara Hemisfer.

Suku Minaro di Ladakh dan suku Ainu di Jepang, memanfatkan cairan dari tanaman ini dioleskan pada ujung panah yang digunakan untuk berburu, racun dalam tanaman ini bernama Alkaloid Pseudaconitine. Semua bagian dari tanaman ini beracun.




Apabila menyentuh kulit dapat menyebabkan mati rasa sementara dan anak – anak yang memegang umbi dalam jangka waktu yang panjang dapat menyerap alkaloid beracun dan mati. Menelan tanaman ini dapat menyebabkan serangan jantung dan kelumpuhan. Gejala yang ditimbulkan yaitu rasa terbakar pada tungkai dan perut. Dalam dosis besar kematian dapat terjadi dalam 2 – 6 jam dan cukup 20 ml untuk membunuh manusia dewasa.

#6 Oleander



Melihat bunganya yang sangat indah tidak heran bila tanaman ini dijadikan salah satu tanaman hias. Tapi, tahukah Anda kalau tanaman ini memiliki racun yang bahkan sehelai daunnya bahkan dapat membunuh seorang manusia dewasa. Tanaman ini memiliki bunga beragam warna seperti merah jambu, putih dan kuning.



Racun tanaman ini berada di keseluruhan tanamannya. Bukan hanya beracun untuk manusia tapi juga hewan. Ada beberapa komponen racun yang terkandung pada tanaman ini diantaranya oleandrin dan neriine yang masuk golongan cardiac glycoside. Suatu zat yang menyebabkan perlambatan denyut jantung dan gagal jantung. Kulit dari batang pohonya mengandung rosagenin yang memiliki daya kerja seperti strychnine. Satu lembar daun ini sangat bahaya untuk balita, oleh karena itu jauhkan anak – anak dari tanaman ini. Gejala yang timbul bila keracunan tanaman ini yaitu, mual, sakit perut, diare, mata menjadi kabur, denyut jantung melambat, koma dan berakhir pada kematian.

Sayangnya, tanaman ini dipakai untuk alat bunuh diri. Banyak kasus kematian seperti ini di India dan Srilanka. Tahun 1980 di Srilanka, seorang gadis sengaja memakan biji Oleander kuning untuk bunuh diri. Semenjak kejadian itu angka bunuh diri semakin bertambah setiap tahunnya, dan dewasa ini rata – rata 2.000 orang tewas setiap tahun karena keraunan Oleander.



Cara pengobatan dari keracunan ini adalah merangsang mual (induced vomitting), pembilasan lambung (gastric lavage), dan pemberian norit (activated charcoal). Pemberian norit ini bermaksud untuk mengikat zat beracun tersebut sehingga menjadi netral untuk dikeluarkan dari tubuh. Apabila perangsangan muntah tidak berhasil dilakukan, maka selanjutnya pemberian digoxin immune fab, suatu obat penawar. Namun, bagi negara – negara berkembang menjadi suatu kendala karena obat ini termasuk mahal.

#5 Nightshade





Nama lain tanaman ini adalah Atropa Belladonna. Tanaman asli dari Eropa, Afrika Utara dan Asia Selatan. Tanaman ini adalah tanaman herba tahunan bercabang, yang sering tumbuh sebagai subshrub (tumbuhan semi-semak), dari batang bawah yang berdaging. Nightshade bisa tumbuh mencapai 2 meter, dengan daun berbentuk ovate sepanjang 18 cm. Bunganya berbentuk lonceng berwarna ungu kusam dengan semburat hijau dan memiliki wabgi yang memabukkan. Buahnya berbentuk beri hijau, dan akan berubah menjadi hitam berkilau setelah  matang.





Nama Atropa Belladonna dipublikasikan oleh Linnaeus dalam bukunya ‘Species Plantarum’ pada tahun 1753. Selain Nightshade, nama lain tanaman ini adalah divale, dwale, baneworl, devil’s berries, naughty mane cherries, death cherries, bautiful death, devil’s herb, great morel dan dwayberry.

Kandungan racun dalam Nightshade dianmakan tropane alkaloids. Buah berinya menimbulkan bahaya untuk anak – anak karena tampak menarik dan memiliki rasa sedikit manis. Mengonsumsi dua hingga lima beri dapat menyebabkan kematian seorang manusia dewasa. Secara umum akar dari tanaman ini merupakan bagian yang paling beracun, meskipun hal ini dapat bervariasi pada setiap spesimen. Gejala keracunan antara lain adalah pembesaran pupil mata, sensitivitas terhadap cahaya, penglihatan kabur, takikardia (denyut jantung), hilangnya keseimbangan, terhuyung – huyung, sakit kepala, ruam – ruam, muka memerah, mulut dan tenggorokan terasa sangat kering, bicara menjadi tak jelas, retesi urin (ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih), konstipasi (sembelit), halusinasi dan kejang – kejang.

Pada tahun 2009, seorang wanita dewasa salah mengira tanaman ini sebagai blueberry. Enam buah beri yang dimakannya tercatat sebagai penyebab dari sindrom anti kolinergik yang parah. Antidot (penawar racun) untuk keracunan belladonna adalah physostigmine atau pilocarpine, zat yang sama untuk mengobati keracunan atropine.

Ajaibnya, racun pada Nightshade tidak berfungsi pada hewan ternak seperti, kuda, burung, domba, kambing dan babi. Pada tahun 1500-an tanaman ini digunakan sebagai salah satu alat kosmetik.

#4 Rosary Pea


Nama lainnya adalah Jequirity Bean dan Crab’s eye. Berasal dari India, beberapa orang menyebut asalnya dari Florida dan Caribbean. Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama Saga. Di China biji Saga dijadikan sebagai perhiasan yang berfungsi melambangkan rasa sayang. Bijinya berwarna merah dengan warna hitam pada bagian yang runcing.


Tanaman ini memiliki nama latin Abrus Precatorius. Dinamakan Abrus karena bijinya mengandung racun yang disebut Abrin. Racun ini bersifat mematikan karena dapat menyebabkan ribosom tidak bekerja. Gejalan keracunannya adalah demam, mual, mulut berbusa, kejang – kejang dan banyak lagi. Kerusakan dari racun itu seperti gagal ginjal, kebutaan, pembengkakan kandung kemih dan masih banyak lagi. Selain itu daunnya bermanfaat obat karena mengandung glycyrhizin (glisirisin).

#3 Water Hemlock



Water Hemlock atau Cicuta Maculata adalah tanaman cantik dengan buah kecil. Tanaman ini berasal dari Amerika Utara dengan tinggi mencapai 2,5 meter serta subur di sepanjang tepi sungai, rawa, dataran rendah dan padang rumput yang basah. Daunnya kecil – kecil berwarna hijau atau putih disusun dalam bentuk umbel.

Tanaman ini memiliki racun bernama Cicutoxin yang berada di seluruh tanaman dan paling terkonsentrasi di akar. Akar tanaman ini termasuk jenis umbi – umbian sehingga sering salah dikonsumsi oleh manusia. Dua gigitan akar tanaman ini dapat menyebabkan kematian. Racun ini menyebabkan kejang yang menyakitkan, mual, muntah, kram dan gemetar otor. Kalaupun selamat dari racun ini biasanya akan menderita amnesia.

#2 White Snake Roots


Tanaman ini juga dikenal sebagai white sanicle atau tall boneset, tanaman dari Amerika Utara. Bunganya putih dan setelah mekar, biji berbulunya beterbangan tertiup angin.

Racunnya bernama Tremetol yang cukup tinggi. Racun ini tidak dapat membunuh secara langsung. Melainkan melalui perantara hewan ternak. Suatu ketika, tanaman ini dimakan oleh sapi, racunnya terserap ke dalam susu da daging. Saat manusia mengonsumsinya, racun akan memasuki tubuh dan menyebabkan keracunan yang fatal. Ribuan penduduk Eropa meninggal akibat keracunan susu pada awal abad 19. Salah satu korbannya juga adalah Nancy Hanks, ibu dari Abraham Lincoln.

#1 Castor Plants


Tanaman paling beracun di dunia yang ditetapkan oleh Guinness Book karena racunnya yang sangat mematikan. Hanya sedikit saja bagian dai bijinya dapat membunuh manusia dewasa dalam hitungan menit. Di Indonesia tanaman ini dikenal sebagai Kasturi atau Jarak pagar dengan nama latin Ricinus Comunis. Tanman ini pertama kali ditemukan oleh Stillmark pada tahun 1888 ketika melakukan uji coba ekstrak Castor Bean pada sel darah merah. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak biji tersebut sanggup menggumpalkan sel darah merah. Disebabkan oleh suatu protein enzim yang dikenal sebagai risin.

Jumlah 500 mikrogram (1mikrogram = 1/sejuta gram) risin atau hanya sebesar ujung peniti sudah cukup untuk membuat manusia menemui kematiannya. Kemampuannya ini membuat risin menjadi zat boteroris yang ditakuti.



Gejala yang ditimbulkan beragam bergantung pada jalur masuk molekul ini ke dalam tubuh. Gejala yang timbul apabila kita terpapar risin melalui jalur pernapasan adalah batuk, kesulitan bernapas, demam, mual, muntah, ruam biru, dan tekanan darah rendah. Bila lewat jalur pencernaan akan menimbulkan seperti diare, dehidrasi, tekanan darah rendah, halusinasi dan darah dalam urin. Sedangkan, bila terkena mata atau kulit (bubuknya), maka akan menimbulkan mata merah dan rasa sakit pada mata dan kulit.

Risin pernah membuat geger Amerika Serikat. Bubuk risin ditemukan di dalam surat yang ditujukan ke kantor Bill Frist, senator dari Partai Republik. Petugas gabungan dari FBI, Badan Perlindungan Lingkungan dan Marinir segera turun tangan. Kantor para senator itu kemudian ditutup selama beberapa hari. Pengecekan surat di seluruh bagian kantor dikumpulkan dan diperiksa.


****
Ternyata benar ya kata orang 'dont judge a book by its cover' sama nih kayak tanaman - tanaman yang sudah dijelaskan di atas. Penampilanya yang indah ternyata memounyai racun yang sangat mematikan. Oleh karena itu, tetap waspada ya, jangan asal petik tanaman - tanaman di jalan. Karena siapa tahu tanaman itu yang disebutkan di atas 😄😄


Alright!! Hopefully this article will be useful for us!
Catch you later!!

💃💃💃

Find me on :

Twitter : @nanasstrawberr1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar